أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
INNALHAMDULILLAAH, NAHMADUHUU
WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU
WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA
WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA
MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU
WA MAN YUDHLILHU FALAA HAADIYALAHU
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
INNALHAMDULILLAAH, NAHMADUHUU
WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU
WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA
WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA
MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU
WA MAN YUDHLILHU FALAA HAADIYALAHU
ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU
LAA NABIYYA BA’DAHU
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN
WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN
WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU
LAA NABIYYA BA’DAHU
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN
WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN
FA-UUSHIIKUM WA NAFSII BIT TAQUULLAAH
QAALALLAAHU TA’AALA FIIL QUR’AANIL KARIIM
A’UUDZUBILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM
YAA AYYUHAL LADZIINA ‘AAMANUU
ITTAQUULLAAHA HAQQAA TUQAATIHI
WA LAA TAMUUTUNNAA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN
Pembaca yang dimuliakan Allah
Dalam kesempatan ini, Saya akan membahas tema TAKUT KEPADA
SYIRIK, untuk kembali menyegarkan pemahaman kita Bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
BAB 4
TAKUT KEPADA
SYIRIK
Firman Allah Subhanahu
wata’ala :
]إن الله لا يغفر
أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء[
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa saja yang dikehendakiNya”. (QS. An Nisa’, 48)
Nabi Ibrahim berkata
:
]واجنبني وبني أن نعبد الأصنام[
“ ……. Dan jauhkanlah aku dan anak
cucuku dari perbuatan (menyembah) berhala”. (QS. Ibrahim, 35)
Diriwayatkan dalam suatu
hadits, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"أخوف ما أخاف عليكم الشرك
الأصغر، فسئل عنه ؟ فقال : الرياء"
“Sesuatu yang paling aku
khawatirkan dari kamu kalian adalah perbuatan syirik kecil, kemudian beliau
ditanya tentang itu, dan beliaupun menjawab : yaitu riya'. (HR. Ahmad,
Thobroni dan Abi Dawud).
Diriwayatkan dari Ibnu
Mas’ud Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda
:
"من مات وهو يدعو من دون الله
ندا دخل النار"
“Barang siapa yang mati
dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, maka masuklah ia kedalam
neraka”. (HR. Bukhori)
Diriwayatkan oleh Muslim
dari Jabir Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda :
"من لقي الله لا يشرك به شيئا
دخل الجنة ومن لقيه يشرك به شيئا دخل النا"
“Barang siapa yang
menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepadaNya, pasti ia
masuk surga, dan barang siapa yang menemuiNya (mati) dalam keadaan berbuat
kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka”.
Kandungan bab ini :
-
Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.
-
Riya’ termasuk perbuatan syirik.
-
Riya’ termasuk syirik kecil ([1]).
-
Riya’ adalah dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah terhadap orang orang sholeh.
-
Dekatnya sorga dan neraka.
-
Dekatnya sorga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.
-
Barang siapa yang mati tidak dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk sorga, dan barang siapa yang mati dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka, meskipun ia termasuk orang yang banyak ibadahnya.
-
Hal yang sangat penting adalah permohonan Nabi Ibrahim untuk dirinya dan anak cucunya agar dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
-
Nabi Ibrahim mengambil ibrah (pelajaran) dari keadaan sebagian besar manusia, bahwa mereka itu adalah sebagaimana perkataan beliau :
]رب إنهن أضللن
كثيرا من الناس[
“Ya Rabb, sesungguhnya
berhala berhala itu telah menyesatkan banyak orang” (QS. Ibrahim,
36).
-
Dalam bab ini mengandung penjelasan tentang maknaلا إله إلا الله sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhori, yaitu : membersihkan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada Allah.
-
Keutamaan orang yang dirinya bersih dari kemusyrikan.
([1]) Syirik ada dua macam : pertama : syirik akbar (besar) yaitu
memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam hal hal yang
merupakan hak khusus bagiNya. Kedua : syirik ashghor (kecil), yaitu : perbuatan
yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Al hadits sebagai suatu syirik, tetapi belum
sampai ke tingkat syirik akbar. Adapun perbedaan diantara keduanya :
-
Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedang syirik kecil hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
-
Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam neraka, sedang syirik kecil tidak sampai demikian.
-
Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari IslamBARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QUR’AANIL AZHIIM
WA NAFA’NII WA IYYAKUM BIMA FIIHIMAA MINAL AAYAATI WA DZIKRIL HAKIIM
WA NAFA’ANAA BI HADII SAYYIDAL MURSALIIN
WA BIQAWLIHIIL QAWIIM AQUULU QAWLI HAADZA
WA ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM LII WA LAKUM
WA LII SYAA-IRIL MU’MINIINA WAL MU’MINAAT
WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT MIN KULLI DZANBII
FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM
WA INNAHUU HUWAL GHAFUURUR RAHIIM
0 komentar:
Posting Komentar